Selasa, 14 Mei 2019
MACAM-MACAM KAMPUH
Macam-macam Kampuh
Kampuh Dasar (Menggabungkan)
Untuk menyatukan bagian-bagian dari potongan kain pada
pembuatan busana seperti menyatukan bahu muka dengan bahu
belakang, sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang dsb, sisa
sambungan disebut dengan kampuh. Teknik menjahit sambungan
supaya hasilnya kuat, maka setiap penyambungan baik diawal ataupun
diakhir tusukan harus dimatikan, agar tidak mudah lepas yaitu dengan
cara menjahit mundur maju atau dengan cara mengikatkan ke dua
ujung benang. Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaan
yang lebih tepat. Kampuh (teknik menggabungkan) ada bermacammacam
antara lain:
1. Kampuh Terbuka
Kampuh terbuka yaitu kampuh yang tiras sambungannya
terbuka/di buka, teknik peyelesaian tiras ini ada beberapa cara:
a. Kampuh terbuka dengan penyelesaian setikan mesin,
penyelesaian tiras dengan cara melipat kecil pinggiran tiras
dan disetik dengan mesin sepanjang pinggiran tersebut.
b. Kampuh terbuka dengan penyelesaian tusuk balut, yaitu
penyelesaian tiras di sepanjang pinggiran tiras diselesaikan
dengan tusuk balut.
c. Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan obras, yaitu
penyelesaian di sepanjang pinggiran tiras diselesaikan
dengan diobras. Cara ini pada saat sekarang banyak di
pakai terutama untuk busana wanita dan busana pria
(celana pria).
d. Kampuh terbuka diselesaikan dengan rombak (dijahit
dengan kain serong tipis, dilipat dan disetik) ini hanya
dipakai untuk busana yang dibuat dari bahan/kain tebal.
Kegunaannya untuk menyambungkan (menjahit) bagianbagian
bahu, sisi badan, sisi rok, sisi lengan, sisi jas, sisi
mantel, sisi celana, dan belakang celana.
2. Kampuh Balik
Kampuh balik yaitu kampuh yang dikerjakan dengan teknik
membalikkan dengan dua kali jahit dan dibalikkan dengan cara,
pertama dengan menjahit bagian buruk menghadap bagian buruk
(bagian baik) yang bertiras dengan lebar tiras dengan ukuran 3
mm, jika memungkinkan dibuat lebih halus/kecil, kemudian
dibalikan dan di jahit dari bagian buruk menghadap bagian baik
dengan pinggir tirasnya masuk kedalam, hasil kampuh ini paling
besar 0,5 cm. Kegunaan kampuh balik untuk:
a. Menjahit kebaya yang dibuat dari bahan tipis
b. Menjahit kemeja
c. Pakaian tidur dsb.
3. Kampuh Pipih
Kampuh pipih yaitu kampuh yang mempunyai bekas jahitan
pada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya satu
setikan, kampuh ini bisa dipakai untuk dua sisi (untuk bagian luar
atau bagian dalam yang mana keduanya sama-sama bersih).
Teknik menjahit kampuh pipih, lipatkan kain yang pinggirannya
bertiras selebar 1,5 cm menjadi 0,5 cm, tutup tirasnya dengan
lipatan yang satu lagi. Kampuh ini dipakai untuk menjahit kain
sarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi, dsb.
4. Kampuh Perancis
Kampuh perancis adalah kampuh yang hanya terdiri dari satu
jahitan yang didapatkan dengan cara menyatukan dua lembar kain.
Kain bagian baik berhadapan sesama baik, tetapi tidak sama lebar/
pinggirnya, lipatkan pinggir kain yang satu (kain yang lebih lebar)
dengan kain yang lain, lalu jahit tiras dengan lebar 0,6 mm.
Kampuh perancis ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis.
5. Kampuh Sarung
Kampuh sarung adalah kampuh yang tampak dari kedua
sisinya. Cara melakukan setikan kampuh sarung adalah sebagai
berikut: pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar, kampuh semula 1
cm lalu keduanya di kumpul berpadu, tiras dilipat dengan posisi
saling berhadapan dan dapat dibantu dengan jelujuran. Tirasnya
sama-sama di lipat menjadi 0,5 cm lalu dijahit pinggirannya dari
bagian buruk. Kegunaan kampuh sarung ini adalah untuk menjahit
kain sarung pelakat (kain sarung bercorak/kotak-kotak) ketika
menjahit corak/kotaknya harus sama juga untuk menjahit kemeja,
jas, dan jaket.
Nama:satwika satara A.A
No: 30
0 komentar:
Posting Komentar